Boyolali- RSC- Setelah sukses dengan Kidung Asmara Wedha, kolaborasi antara budayawan millenial Sri Narendra Kalaseba (SNK) dan musisi senior Andi Zate menghasilkan kembali kidung berjudul Kidung Amukti Wening.
Musisi yang juga owner Relink 24T tersebut kembali dipercaya oleh SNK untuk membawakan lagu sakral tersebut.
Andi ketika ditemui di lokasi pembuatan video klip Kidung Amukti Wening di kawasan Umbul Leses, Dusun Soka, Desa Jenengan, Kecamatan Sawit, Senin, 20 Maret 2023 malam mengatakan lagu tersebut membutuhkan proses selama dua tahun dalam pembuatannya.
Sama seperti kidung-kidung sebelumnya, kidung tersebut menggunakan bahasa Jawa Sastra Kuno.
“Lagu tersebut menceritakan cinta yang tak terputus dari kita kepada sang Pencipta yang divisualisasikan dalam wujud seorang wanita,” ujarnya.
Dalam proses pembuatan video klip tersebut Andi menggandeng dua sosok muda penuh talenta yakni Jane Sasongko sebagai model dan Sukmatra sebagai art work.
Tak lupa Andi juga menggandeng tim dari Relink 24T.
Suasana wingit di sekitar Umbul Leses menambah sakral suasana malam yang diguyur hujan tersebut.
Pohon Leses besar yang tinggi menjulang menjadi sentral pengambilan video klip dengan permainan efek lampu dari para crew arahan dari sang Art Work Sukmantra.
Ali Zaenal Abidin tetap memegang kendali di sektor kamera, dia menjelaskan dia sebagai kameramen dalam proses pembuatan video klip karya Sri Narendra Kalaseba yang dibawakan oleh musisi Andi Zate.
Temon Greget kini bertindak sebagai seorang light man, dengan semangat dia membawa banyak lampu guna mendukung proses pembuatan video klip tersebut.
“Meski hujan, tidak ada kendala, semua alat dalam keadaan siap,” ujarnya.
Jane Sasongko, model asal Jakarta mengaku tertantang dengan menjadi talent dalam pengambilan video klip tersebut.
Mengambil lokasi di kawasan sakral, Jane sadar banyak yang harus dilakukan agar proses pengambilan video klip berjalan lancar.
“Saya ya ada ritual khusus, kulonuwun dalam budaya Jawa, saya berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berdoa kepada almarhum papa dan kepada sosok Mbah Putri penunggu Pohon Leses,” terangnya.
Jane menambahkan sosok Mbah Putri tersebut telah menemuinya, dia serasa dinantikan oleh sosok tersebut maka dia merasa antusias ketika proses pengambilan video klip tersebut.
“Saya nanti akan menari dalam video klip, tidak menari secara khusus, namun improvisasi,” urainya.
Jane mengaku tertantang tampil perdana dalam pengambilan video klip lagu dengan bahasa Jawa Kuno.
“Ini adalah pengalaman pertama tampil sebagai model dalam lagu berbahasa Jawa, saya berharap generasi muda akan banyak terlibat dalam seni tradisional, semoga video klip ini akan menjadi pemantiknya,” tegasnya.
Sementara sang Art Work Sukmantra menggunakan sejumlah teknik dalam pengambilan video klip tersebut.
Dia telah membuat konsep yang dia gambar dalam sebuah kertas mulai dari adegan pertama dan terakhir.
Pria lulusan ISI Surakarta jurusan Seni Rupa Murni tersebut memvisualisasikan lirik kidung menjadi sebuah tontonan video.