Wonogiri – RSC- MTSN 3 Wonogiri sangat serius dalam mempersiapkan calon entrepreneur handal di masa depan melalui Implementasi Kurikulum Merdeka pada Projek Kewirausahaan.
Hal tersebut dikatakan Kepala MTSN 3 Wonogiri Pramono, S.Pd, M.Pd ketika ditemui redaksi di ruang kerjanya pada Sabtu, 18 Maret 2023 siang.
Dia mengatakan melalui kantin Implementasi Kurukulum Merdeka (IKM) yang berada di MTSN 3 Wonogiri siswa dilatih untuk membentuk tim, memilih produk, membuat produk, memasarkan produk dan melaksanakan gelar karya di kantin tersebut.
“Setiap tim berjualan sambil belajar, kita jadwal, kita beri kesempatan secara bergiliran untuk menjual di kantin IKM, saya namai pembelajaran berbasis ekonomi keluarga, jadi orang tua di rumah juga membantu dalam proses penjualan,” katanya.
Pramono menuturkan tim tersebut tidak berubah. Katakan ada 4 orang dinamai sebagai kelompok usaha Kemuning, dengan menghasilkan suatu produk, maka sampai lulus mereka tidak terpisah dan akan menjadi tim yang solid.
“Kita siapkan kantin dan arah berikutnya penjualan pemasaran online kita latih membuat toko online, dirangkum dalam unit Pengembangan Usaha Madrasah,” urainya.
Pramono menambahkan dalam project kewirausahaan akan dipertahankan menjadi sebuah project rutin setiap tahun.
“Kita sudah punya produk branding Kopi Matsaga dan hari ini sudah kita daftarkan kantin kita menjadi kantin bersertifikat halal, kami didatangi oleh Kepala Kantor Kemenag juga Sekjen Halal Haram Kemenag, kita telah memiliki Nomor Induk Berusaha atau NIB, kita daftarkan 15 produk baik makanan dan minuman sudah berlabel sudah ada harga, sehingga terpercaya bila dipasarkan dimana pun sudah mendapatkan sertifikat halal dari Kemenag,” terangnya.
Pramono menegaskan Nabi Muhammad berkata rezeki 90% berasal perdagangan dan 10% dari jasa, tapi di Indonesia yang mengambil pekerjaan di perdagangan baru 10%.
“Banyak juga anak-anak kita yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, hanya sampai SMA-SMK, maka sejak awal di MTSN 3 Wonogiri kita bekali tidak hanya teori karena sudah ada tim kelompok usaha sejak kelas 7 dan setiap bulan minimal membuat satu produk dan jualan sampai lulus,” bebernya.
Pramono menambahkan dengan berlatih secara langsung, wirausaha bisa menjadi pekerjaan alternatif untuk anak di masa depan.
